9 Cara Mendidik Anak yang Baik Secara Islami



Mendidik Anak yang Baik Secara Islami - Pengenalan sejak dini kepada anak tentang arti kehidupan adalah salah satu cara terbaik mendidik anak agar lebih baik dan soleh. Namun bagaimana caranya adalah hal yang masih banyak orangtua belum pahami. Berikut ini adalah 9 tips cara mendidik anak agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi:

1. Jelaskan pada Anak Akan Makna Kehidupan 

Mengapa? Banyak hal yang tidak diketahui oleh anak. Mengapa dia lahir, untuk apa dia lahir, bahkan mungkin alasan mengapa dia perlu makan pun tidak diketahuinya. Tugas orangtualah yang mendidik dan mengarahkannya, bahkan menjelaskan kepadanya tentang semua hal yang tidak diketahuinya. Menjelaskan pada anak akan makna sebuah kehidupan merupakan langkah awal bagi para orangtua untuk memandu kereligiusan anak karena nilai religius itu pada dasarnya bertujuan untuk satu hal, yaitu menyiapkan sebuah bekal untuk mencapai kehidupan akhirat yang kekal. Bagaimana? Jdaskan pada anak dengan kalimat sederhana yang mudah dimengerti anak akan tujuan hidup. Berikan pengertian padanya bahwa kehidupan di dunia ini tidaklah kekal. Cepat atau lambat, lusa atau tahun depan, kematian pasti akan datang pada setiap makhluk yang bernyawa. Jdaskan juga bahwa kematian bukanlah akhir dari sebuah perjalanan manusia. Masih ada surga dan neraka yang menanti, yang siap menawarkan segala kepedihan (neraka) dan kenikmatan (surga).

2. Jelaskan pada Anak Tentang Surga dan Neraka 

Mengapa? Surga dan neraka memang gaib adanya. Akan tetapi, jika manusia ingin disebut sebagai orang yang beriman, maka mengimaninya adalah sebuah kewajiban. Surga dan neraka adalah titik akhir dari sebuah perjalanan manusia. Dengan kejelasan tujuan hidup, maka akan sangat menentukan langkah-langkah manusia saat masih bernyawa. Surga adalah sebaik-baik tempat kembali, sedangkan neraka adalah tempat kembali terburuk, yang disediakan Tuhan untuk orang-orang yang ingkar (kafir). Kenikmatan surga dan kepedihan siksa neraka tidak bisa dibayangkan oleh manusia. Dengan menjelaskan kepada anak keadaan surga dan neraka, diharapkan akan mengantarkannya pada jalan hidup yang baik. Bagaimana caranya? menjelaslaskan pada anak tentang kondisi surga dan neraka. ]ika Anda kesulitan untuk menjelaskannya, gunakan buku panduan bergambar agar mudah dimengerti anak. Jelaskan dengan bahasa sederhana, misalnya segala keinginan akan terpenuhi jika berada di surga. Jawablah setiap pertanyaan anak dengan hati-hati.

3. Ajari Anak Sembahyang Sejak Dini 

Mengapa? Setiap agama mempunyai cara sembahyang yang berbeda- beda. Bagi orang Islam, shalat merupakan salah satu bentuk sembahyang dari sekian banyak ibadah. Bentuk sembahyang bagi umat Kristiani adalah pergi ke gereja. Berbeda lagi dengan umat Hindu atau Buddha. Meskipun sembahyang adalah identitas minimal orang beriman, toh kenyataannya banyak orang yang katanya “beragama dan bertuhan” tidak melaksanakannya. Hal ini mungkin disebabkan oleh rendahnya tingkat kereligiusan orang tersebut, atau mungkin juga karena banyaknya setan yang bersemayam dalam hatinya. Dengan mengajari anak sembahyang sejak dini, diharapkan akan mdatih dan membiasakan anak untuk hidup dalam nuansa religius. Bagaimana? Ajaklah anak Anda untuk melaksanakan sembahnyang. Ajari anak tentang tata cara sembahyang yang benar. Jika Anda seorang Muslim, sebagai langkah awal, biarkan anak Anda melihat Anda shalat. Bisa juga dengan meminta anak Anda menjadi makmum. Berikan pengertian padanya bahwa “Shalat adalah kewajiban”. Tidak melaksanakan shalat, adalah bermaksiat. jika perlu, pakailah buku panduan bergambar untuk lebih mempermudah Anda. Suruh anak Anda menghafalkan doa yang harus dibaca saat shalat. Gunakan metode yang menyenangkan agar mudah diingat anak. jika anak Anda belum bisa membaca Al-Quran, catatlah doa dengan tulisan latin. Gunakan Waktu-Waktu tertentu untuk mengecek hafalan anak.

4. Ajari Anak Anda Membaca Kjtab Suci Sejak Dini 

Mengapa? Membaca kitab suci adalah syarat mutlak untuk menjadi pribadi yang bertakwa. Dengan mengkaji kandungan kitab suci, seorang hamlua akan mendapatkan petunjuk jalan yang lurus. Untuk mendapatkan generasi yang berkualitas, maka sangat diperlukan latihan dan kebiasaan membaca kitab sejak dini. Setiap agama mempunyai kitab suci yang berbeda-beda. Kitab suci lnjil untuk umat Kristiani, Al-Quran untuk umat Islam, dan lain-lain. Bagaimana? Ajarilah anak Anda membaca kitab suci. ]ika perlu, jadwalkan waktu, kapan harus belajar dan kapan harus membaca kitab. Semakin sering membaca, maka semakin fasih (lancar) dan semakin mendalami. Sebab, pada usia tersebut anak biasanya sangat mudah mengingat dan merekam ilmu yang diterimanya. Gunakan metode-2' yang mudah dan menyenangkan. Jika dibutuhkan, belilah buku/VCD panduan (metode praktis) dalam belajar membaca kitab. Ciptakan suasana yang tidak kaku agar anak betah.

5. Ajari Anak Berpuasa Sejak Dini 

Mengapa? Puasa merupakan bentuk “solidaritas” manusia terhadap makhluk sesamanya. Pengertian puasa sendiri adalah menahan lapar dari dan sampai batas waktu yang telah ditentukan. Dengan berpuasa, seorang hamba bisa ikut merasakan penderitaan orang lain yang kdaparan. Tidak semua orang mampu mdaksanakan puasa karena faktor pekerjaan, kesehatan, pola hidup, dan lain- lain. Dalam agama Islam, puasa adalah rukun Islam ketiga dan wajib hukumnya bagi orang yang mampu melaksanakan (ada beberapa hal yang menyebabkan orang diperbolehkan tidak berpuasa, tetapi harus menlbayarfidyzz/0). Dengan mengajarkan anak berpuasa sejak dini, diharapkan akan mdatih anak untuk menjadi pribadi yang religius. Bagaimana? Ajari anak Anda puasa segjak dini, misalnya pada bulan Ramadhan. Namun, jangan memaksakan anak. Jika anak memang benar-benar tidak kuat berpuasa, minralah anak segera berbuka meskipun belum Waktunya. Setelah itu, mintalah anak Anda meneruskan puasanya sampai bedug tiba. Secara bertahap, latih anak Anda agar kuat menjalankan ibadah puasa (sehari penuh). Yang tidak kalah panting adalah jelaskan maksud dan tujuan puasa.


Mendidik Anak yang Baik Secara Islami

6. Ajari Anak Berwudhu Sejak Dini 

Mengapa? Berwudhu merupakan ilmu tidak terpisahkan dalam ajaran agama Islam. Karena makna wudhu secara sederhana adalah mensucikan diri dari kotoran/najis. Sesérorang yang hendak melaksanakan shalat diwajibkan berwudhu (atau bertayamum, jika air tidak tersedia). Mengajari anak b¢rWudhu sejak dini merupakan pendidikan religi positif yang akan sangat bermanfaat dalam pertumbuhan dan perkembangan spiritualitas anak. Bagaimana? Ajarilah anak Anda bsrwudhu sejak dini. Jelaskan ilmu- ilmu lain yang berkenaan dengan wudhu, misalnya rukun wudhu, hal-hal yang membatalkan wudhu, dan lain-lain. Untuk mempermudah Anda, carilah gambar yang mempraktikkan orang yang sedang berwudhu (sejenis poster), dan termpelkan gambar tersebut pada dinding kamar anak agar anak bisa belajar kapan pun yang dia mau. Minralah anak Anda untuk mempraktikkan wudhu (tanpa bimbingan Anda). Koreksilah jika anak masih melakukan kesalahan dalam berwudhu. Beri pujian pada anak dalam setiap usahanya untuk ‘bisa’ berwudhu, agar anak semakin semangat dalam belajar.

7. Berikan Pengertian Anak Sejak Dini untuk Selalu Berbakti pada Qrangtua 

Mengapa? Berbakti kepada orangtua ialah kewajiban yang barus dilakukan anak terhadap orangtuanya. Untuk itu, perlu ditanamkan sejak dini bagaimana caranya berbakti kepada orangtua kita. Dengan begitu, anak akan menjadi tahu tentang apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan sejak dini. Bagaimana? Ajari anak dengan memberikan contoh bagaimana kita berbakti kepada orangtua. Ceritakan pengorbanan yang telah dilakukan orangtua kepada anaknya sejak dalam kandungan sampai sekarang. Beri pemahaman kepada anak tentang hal-hal yang tidak boleh dilakukan anak kepada orangtuanya.  Jelaskan akibatnya jika tidak berbakti kepada orangtuanya.

8. Ajari Anak Bahasa Arab Sejak Dini 

Mengapa? Usia anak-anak ialah usia ketika banyak informasi yang mudah ia serap. Seperti juga halnya mengajarkan bahasa Arab kepada anak. ]ika mengajarkan bahasa Arab sejak dini, maka dapat menjadikan anak mudab mengbafalnya dan mengingatnya. Bagaimana?. Beri pengertian kepada anak tentang pentingnya belajar bahasa Arab dan manfaat yang bisa diambil dari mempelajarinya. Tuliskan kata-kata dan tempelkan di tempat yang mudah dibaca (tidak perlu banyak). Jika anak sudah bafal dengan kata-kata yang ditempelkan, ganti dengan kata-kata baru. Tanyakan kembali kata-kata yang sudah pernah dihafalnya agar anak tidak lupa. Jadikan kegiatan menghafal seperti permainan, agar anak tidak merasa terbebani.

9. Jadilah Teman Terbaik bagi Anak  

Mengapa harus jadi teman terbaik anak? Hubungan antara Ayah dan Ibu dengan anak bakal terjalin erat dan akan memungkinkan buah hati untuk selalu terbuka dengan orangtuanya. Sekalipun itu masalah agam atau religi. Jika kedekatan selalu terjalin dengan bagus maka memungkinkan orangtua dalam memandu kereligiusan anak dengan mudah. Begitu pula anak pun tidak malu untuk menanyakannya lebih jauh tentang hal—hal yang belum ia ketahui. Beri perhatian yang cukup dan usahakan bisa memenuhi kebutuhan yang dibutuhkan oleh  anak.  Usahakan meluangkan waktu untuk anak setiap harinya. Agendakan untuk mengadakan kegiatan piknik/rekreasi  bersama keluarga.

0 Response to "9 Cara Mendidik Anak yang Baik Secara Islami"

Post a Comment